Langsung ke konten utama

Contoh Esai Beasiswa Unggulan


Bismillah..
Hai scholarship hunter.. teman-teman niatan mau daftar Beasiswa Unggulan Kemendikbud? diminta buat esai?. Jangan bingung teman-teman. Silahkan baca contoh esai di bawah ini buat inspirasi dan bisa memotivasi teman-teman. Jadi teman-teman, esai ini adalah karya tulis saya yang pertama tanpa pengalaman yang banyak. Alhamdulillah, bisa lulus menjadi awardee. Teman-teman perlu ingat juga bahwa esai ini hanya salah satu point penilaian dari pihak Beasiswa Unggulan. Masih ada IPK, Proposal rencana studi dan lain-lain yang menjadi pertimbangan. Tetapi esainya tetap dibuat bagus ya, mungkin saja bisa jadi point yang bagus untuk teman-teman. 

Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia
       Sebelum membahas isi atau konten dalam essay ini, saya akan mengawali dengan perkenalan singkat tentang diri saya. Nama saya Zakir Yusuf Gunibala, lahir di Gorontalo 25 November 1999 sebagai anak ke-2 dari 3 bersaudara. Saat ini, saya melaksanakan studi di Universitas Negeri Gorontalo, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi semester 2 angkatan 2017.
“Unggul”, terlalu luas  pemaknaan kata ini oleh setiap individu secara subjektif. Sehingga akan menimbulkan pemikiran-pemikiran yang kompleks dan bercabang. Hal ini menuntut saya yang juga seorang individu untuk memberikan sumbangsi berupa buah pikiran yang original. Pernyataan saya tersebut telah menggambarkan bagaimana makna kata unggul, yaitu menjadi individu dan generasi yang berprestasi dengan berlandaskan pondasi pemikiran yang kokoh untuk menghasilkan suatu inovasi dalam proses menempuh dan menggapai puncak ilmu pengetahuan melalui pendidikan.
Pentingnya pendidikan, menuntut kita sebagai bangsa Indonesia untuk terus menggali ilmu sedalam dan sejauh mungkin. Tetapi dalam prosesnya dibutuhkan usaha dan tekad yang keras yang mungkin akan terhambat dengan keputusasaan sebagaimana peribahasa “No Gain Without Pain (Tidak ada Hasil Tanpa Rasa Sakit). Namun hal itu tidaklah absolute dan akan berlalu seiring bergantinya masa. Tak lupa juga untuk mengiringi usaha dengan do’a dan ikhtiar untuk menyempurnakan usaha kita.
Proses untuk ke jenjang pendidikan terbilang cukup sulit, baik itu karena alasan masalah ekonomi, dukungan ataupun kegagalan saat mengikuti test masuk. Saya sewaktu mendaftar masuk ke perguruan tinggi, Alhamdulillah sangat mudah karena berbekal nilai yang cukup untuk tercover di jalur SNMPTN. Selain itu, saya tidak sendirian ketika mendaftar karena bersama dengan teman-teman saya sewaktu di bangku SMK yang juga mengambil jurusan yang sama dengan saya.
Seiring silih bergantinya waktu, tibalah saya di penghujung semester satu dan akan menuju ke semester dua. Di sinilah kesulitan, keputusasaan, takut akan kegagalan mulai memberikan tekanan kepada saya sehingga menjadikan hal ini suatu beban bagi saya. Hal ini dikarenakan permasalahan ekonomi di keluarga saya, meskipun bapak saya seorang PNS. Masalah ekonomi kemudian tersinkron dengan hal lain seperti hilangnya semangat untuk menyelesaikan studi dan lain-lain. Memang benar, bapak saya yang seorang PNS pasti berpenghasilan, tetapi sangat disayangkan pandangan orang-orang tentang gaji seorang PNS yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan belum bisa dinyatakan benar karena mereka tidak tahu-menahu bagaimana roda kehidupan yang selalu berubah. Terkait dengan hal ini, terbesit di benak saya untuk melakukan suatu inovasi untuk menyeleaikan konfilk dan problematika ekonomi ini karena berhubung jurusan saya terhimpun dalam Fakultas Ekonomi khususnya Jurusan Akuntansi.
Permasalahan ekonomi tentunya telah menjadi hal yang lumrah di lingkup kehidupan bangsa Indonesia. Banyak solusi dan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah ekonomi. Tetapi nyatanya, belum mendapat titik penyelesaian secara maksimal, dapat dilihat dari mirisnya kondisi yang ada seperti kemiskinan, banyak anak yang putus sekolah, penyediaan sarana dan prasarana yang kurang memadai dan masih banyak lagi.
Sejenak hal ini menjadi renungan bagi kita sebagai bangsa Indonesia khususnya saya sendiri, sehingga akan muncul pertanyaan-pertanyaan : Mana tindakan pemerintah? Kenapa masih belum terselesaikan? Siapa yang patut disalahkan? Apa yang harus dilakukan? dan lain sebagainya. Menurut saya, pemerintah sudah melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik, hanya saja ada faktor lain yang menghambat penyelesaian masalah ekonomi yang tidak bisa secara praktis untuk diatasi. Misalnya saja angka kelahiran anak dari tahun ke tahun yang semakin meningkat. Tentunya hal ini tidak bisa secara praktis diselesaikan. Bisa, tetapi dilakukan apabila belum terjadi kelahiran yaitu dengan solusi KB. Bagaimana jika ada beberapa daerah yang jarang atau belum sempat terjamah oleh usaha pemerintah terkait dengan program KB?, pastilah cukup sulit untuk menerapkan program tersebut. Hal ini yang akan menyebabkan angka kelahiran yang semakin meningkat.
Beralih ke masalah lain yang cukup vital terkait ekonomi, saya akan membahas tentang bagaimana sistem perekonomian yang sebaiknya diterapkan dan dikembangkan di Indonesia. Masalah ini muncul di pikiran saya untuk dicarikan solusi terbaik dan menjadi dorongan bagi saya untuk menyelesaikan studi serta sebagai usaha untuk menjadi Generasi Unggul Bangsa Indonesia sebagaimana terpampang jelas di judul essay. Pemikiran ini muncul pada awal semester dua, ketika saya mengontrak mata kuliah “Ekonomi Syariah”.  Di mata kuliah tersebut menitikberatkan pembahasan pada satu sistem perekonomian yaitu Sistem Ekonomi Islam yang terkenal dengan  subsistem bagi hasil yang akan dibahas di bawah ini.
Sejak dahulu sampai saat ini, Indonesia masihlah menerapkan sistem ekonomi konvensional dengan subsistem yang terkenal yaitu sistem bunga. Sistem ini berorientasi pada kesejahteraan individu dan tidak untuk kemaslahatan bangsa Indonesia. Hal ini bertentangan dengan tujuan dan cita-cita bangsa yaitu mewujudkan suatu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Sedangkan sistem ekonomi Islam 100% berorientasi pada kemaslahatan seluruh bangsa dan bisa mewujudkan tujuan dan cita-cita bangsa. Karena sendi-sendi perekonomian dalam sistem ini, diatur berdasarkan syariat Islam. Dari persoalan besar sampai ke persoalan kecil  yang merupakan akar-akar permasalahan diatur dengan sensitivitas yang tinggi.
Tetapi sungguh ironi, masih banyak rakyat Indonesia yang masih terbuai dalam keuntungan sebesar-besarnya yang ditawarkan oleh sistem ekonomi konvensional dan tidak mau beralih dan menjadi partisipan sistem ekonomi Islam. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa “lebih baik sistem ekonomi konvensional yang dengan pengorbanan sedikit bisa menghasilkan keuntungan sebukit, dibanding sistem ekonomi Islam yang terlalu banyak budget yang harus dikeluarkan”.
Melihat realitas, pemikiran di atas tentunya benar, tetapi bagaimana dengan kelanjutannya?. Jika seorang yang meminjam di bank yang menerapkan sistem ekonomi konvensional mengalami kabangkrutan (fail) atau kerugian (loss), mau tidak mau peminjam tersebut harus mengembalikan sejumlah uang yang dipinjamnya dan tidak terlupakan juga disertai dengan bunga karena terikat dengan akad yang telah disepakati sebelumnya. Berbeda dengan bank yang menerapkan sistem ekonomi Islam, di saat kasus yang sama terjadi pihak bank tidak akan menuntut lagi hutang si peminjam dan bahkan membantu peminjam yang mengalami kebangkrutan atau kerugian tetapi dengan alasan dan sebab yang jelas seperti tempat usaha si peminjam terbakar dilahap si jago merah.
Berdasarkan kasus di atas, kita bisa tahu bagaimana sistem perekonomian terbaik yaitu Sistem Ekonomi Islam yang merupakan solusi terbaik terkait masalah ekonomi untuk negeri yang masyur ini, negeri kita Indonesia.
Pembahasan di atas memberikan dorongan dan motivasi kepada saya untuk tetap di jalan yang lurus dalam menyelesaikan studi. Untuk kedepannya, InsyaAllah saya telah merencanakan untuk memfokuskan disiplin ilmu ke Ekonomi Syariah dengan berbekal nilai yang cukup dan semangat untuk mencapai ke semester berikutnya sebagai langkah untuk membangun Indonesia dengan lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Eksplanasi "Kemiskinan"

KEMISKINAN      Kemiskinan termasuk fenomena sosial yang banyak terjadi dikehidupan masyarakat, dan pastinya ada hampir disemua Negara. Menurut   Soerjono Soekant, Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memlihara dirinya   sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Dapat disimpulkan bahwa kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana tidak adanya kemampuan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan.   Ada beberapa faktor yang menyebabkan kemiskinan yaitu pengangguran, tingkat pendidikan yang rendah, dan bencana alam. Tentunya sudah banyak upaya pemerintah Indonesia dalam menangani masalah ini, seperti memberikan bantuan rumah layak huni, tetapi tidak sepenuhnya tuntas.      Faktor utama terjadinya kemisikinan yaitu pengangguran. Semakin banyak pengangguran, semakin banyak pula orang-orang miskin yang ada disekitar. Karena pengangguran atau orang yang meng

Contoh Laporan PKL SMK Jurusan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Landasan Hukum Pelaksanaan PSG didasarkan pada ketentuan yang tertuang dalam undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional, PP No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, PP No. 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam Pendidikan Nasional, Keputusan Mendikbud No. 0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan dan Keputusan Mendikbud No. 080/U/1993 tantenag Kurikulum SMK sebagai berikut : Penyelenggaraan Pendidikan dilaksanakan melalui 2 (dua) jalur yaitu pendidikan di sekolah dan pendidikan di luar sekolah. 1.2 Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau mungkin lebih akrab dikenal dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dim

Contoh Resensi Buku

RESENSI BUKU "MANAJAMEN PERBANKAN" 1. Penilaian Sampul Buku        Sampul buku menjadi salah satu faktor untuk menarik pembaca. Karena itu, desain sampul harus dibuat semenarik mungkin. Seperti sampul buku yang kami resensi ini. Desainnya sampul depan menurut kami sangat bagus, tampilannya secara tidak langsung menggambarkan isi. Frame atau bingkai yang ada di pinggiran buku menambah nilai estetika buku ini. Tidak hanya itu, jenis huruf yang digunakan untuk mencantumnkan nama dan judul buku sangat menarik menurut kami.        Beralih ke sampul belakang, terdapat penjelasan singkat terkait dengan isi buku. Hal ini menjadi nilai tambah untuk buku ini, karena ada sebagian orang yang mau melihat sekilas penjelasan tentang buku yang akan dibaca, agar mereka bisa tahu apakah buku ini menurut meraka bagus atau tidak. 2. Materi        Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkann