Alhamdulillah, kembali diberi kesempatan untuk mengunggah konten blog. Saya bersyukur, di jenjang S2 kembali diamanahkan sebagai penerima Beasiswa Unggulan 2024, Setelah sekitar tujuh tahun lalu lulus Beasiswa Unggulan jenjang S1.
Tak dapat dinafikan perubahan zaman turut mengubah berbagai hal, termasuk syarat dan ketentuan mendaftar beasiswa unggulan. Salah satu syarat tersebut, yaitu esai. Berikut esai yang buat ketika mendaftar.
Karya Hebatku untuk Kemajuan Indonesia
Zakir Yusuf
Gunibala
“Jika tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka harus sanggup menahan perihnya kebodohan.” Begitulah sepenggal kalimat Imam Syafi’i yang senantiasa memantik semangat saya untuk terus belajar. Niat dan upaya terus belajar ini bermuara kepada kebermanfaatan untuk orang lain. Maka dari itu, bagi saya tidak cukup menjadi orang yang hebat, tetapi harus lebih bermanfaat. Itulah orientasi terbesar bagi saya dalam mengarungi kehidupan.
Saya Zakir Yusuf Gunibala, pemuda yang kini di usia 24 tahun memiliki niat dan tekad untuk terus belajar dan berusaha memberi kontribusi terbaik untuk Indonesia. Saya lahir di salah satu provinsi di pulau Sulawesi, tepatnya di Provinsi Gorontalo. Saya menyelesaikan pendidikan jenjang sarjana di Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Negeri Gorontalo dengan durasi masa studi empat tahun. Sepanjang menempuh jenjang S1, banyak hal yang bisa saya lakukan sebagai bentuk kontribusi dalam menuntaskan permasalahan di tengah masyarakat terutama yang relevan dengan bidang keilmuan. Kontribusi menjadi hal yang mutlak sebagai konsekuensi menyandang label seorang lulusan sarjana.
Dulunya, saya termasuk orang yang sangat menghindari untuk tampil di depan publik, tetapi hal itu berubah ketika di perkuliahan saya diamanahkan menjadi ketua tingkat bahkan hingga ketua ormawa di tingkat fakultas. Ke mana rasa takut saya yang dulu? Kini rasa takut itu telah bertransformasi menjadi keberanian untuk berkarya. Adapun beberapa prestasi yang berhasil saya peroleh di antaranya, yaitu meraih juara dua penulisan artikel perbendaharaan DJPb Gorontalo, meraih penghargaan artikel favorit dua pada international conference and call for paper IAIN Sultan Amai Gorontalo, mendapat penghargaan 15 Penulis Muda Gorontalo, juara dua Lomba Video Kreatif tingkat Provinsi, juara dua Lomba Video Promosi UMKM dan juara tiga Lomba artikel Bank Indonesia Gorontalo. Pada akhir masa studi, saya dan rekan setim menerima penghargaan PKM-Artikel Ilmiah yang mengangkat tentang akuntansi budaya lokal.
Saya berpikir bahwa waktu saya sangat singkat di jenjang S1. Jika saja saya memulainya lebih awal mungkin akan lebih banyak mendapat pengalaman dalam berkarya. Kontribusi tidak terlepas dari seperti apa karya yang bisa dihasilkan. Sebagaimana orientasi saya, seyogianya karya yang dihasilkan dapat bermanfaat untuk masyarakat. Berbagai pencapaian ini bersandar pada sejauh mana itu semua bisa berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.
Fokus utama peran saya dalam menciptakan karya untuk kemajuan Indonesia terbagi dalam tiga aspek, yaitu Literasi Keuangan, Ekonomi Sirkular dan Sistem Informasi Akuntansi. Mengingat aspek tersebut yang relevan dengan disiplin ilmu saya.
Sebuah fakta menyedihkan bahwa masyarakat Indonesia banyak terlibat perjudian online. Frekuensi konten-konten judi online sering menyasar pengguna melalui gawai yang digunakan. Sampai saat ini setidaknya ada sekitar 886.719 konten judi online yang diblokir oleh Kominfo RI dan kerugiannya ditaksir hingga 27 triliun rupiah per tahun untuk satu situs saja (CNBC, 2023). Konten ini menyasar mental para pengguna untuk tertarik terjun dalam perjudian online dengan iming-iming return yang besar. Tidak tanggung-tanggung, dampak dari judi online ini merambat ke berbagai masalah di tengah masyarakat, mulai dari kerugian finansial, rusaknya kesehatan mental dan fisik, hubungan pribadi terganggu, masalah hukum hingga kriminalitas. Alhasil ini berpengaruh pada taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Menurut saya ini adalah permasalahan serius dan perlu dituntaskan hingga ke akar-akarnya, terutama dari sisi pola pikir masyarakat. Meskipun pemerintah menertibkan dengan berbagai bentuk kebijakan, tetapi pola pikir masyarakat yang terus tergiur dengan judi online akan cukup sulit untuk memberantasnya. Sebagaimana temuan di lapangan ketika saya terlibat dalam program penelitian bersama dosen di wilayah pesisir seperti masyarakat nelayan sebagian besar berpola pikir untuk menghabiskan pendapatan hariannya tanpa ada rencana penggunaan dananya seperti apa. Seakan terpatri perspektif bahwa “dapat hari ini harus habis juga hari ini, besok mencari lagi.” Maka dari itu, literasi keuangan bagi masyarakat masih menjadi hal relevan dan penting untuk terus dilakukan hingga saat ini.
Berangkat dari permasalahan tersebut, saya memosisikan diri untuk menggiatkan pendampingan literasi keuangan bagi masyarakat. Aspek literasi keuangan mencakup banyak hal, misalnya saja bagaimana mengelola keuangan, membelanjakan sesuai pos prioritas, berinvestasi di platform yang sesuai hingga pengelolaan hutang. Tidak saja dari segi konsumtif, tetapi menjangkau segi produktif seperti pendampingan mengelola bisnis rumah tangga, akses pemodalan dan lainnya. Sejak di jenjang S1 saya telah mengimplementasikan beberapa upaya, seperti keterlibatan dalam program pengabdian masyarakat bersama dosen baik sebagai dalam tim pembantu maupun sebagai fasilitator. Saya diminta oleh prodi untuk memberikan materi terkait digital marketing bagi pelaku usaha desa. Keterlibatan lainnya saat saya diamanahkan sebagai Ketua salah satu ormawa tingkat fakultas bersamaan dengan mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) melakukan pendampingan secara teknis kepada pelaku UMKM. Selain itu, aktif terlibat dalam tanggap bencana dengan menyalurkan bantuan ketika terjadi banjir di beberapa titik desa.
Aspek berikut yang relevan dalam penciptaan karya saya, yaitu menggiatkan aktivitas ekonomi sirkular. Saya tertarik dengan hal tersebut beberapa tahun ke belakang ini. Berawal ketika saya memberanikan diri untuk mengikuti berbagai lomba salah satunya lomba bussines plan yang mengantarkan saya dan rekan setim menjejaki Universitas Indonesia sebagai kampus penyelenggara. Muatan proposal bisnis kami berisi gagasan tentang bagaimana mengubah sampah yang tadinya tidak bernilai menjadi benda yang bernilai. Konsep integrasi antara ekonomi dan lingkungan menjadi hal menarik bagi saya karena untuk menepis paradigma kapitalis yang hanya berorientasi pada profit. Saya beranggapan bahwa aktivitas perekonomian sepantasnya memasukkan aspek humanis yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Selain itu, berangkat dari keresahan saya terkait banyaknya timbulan sampah setiap tahun sebagaimana data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2022 timbulan sampah sebanyak 35,83 juta ton. Mengangkat isu sampah yang kian memperburuk kondisi lingkungan dengan menghadirkan solusi yang tidak hanya meminimalisir penyebaran sampah, tetapi juga mentransformasikannya menjadi benda yang bernilai tambah. Setelah berkompetisi dengan kampus dan sekolah terbaik se-Indonesia, kami berhasil meraih peringkat tiga dalam perlombaan tersebut.
Ide tersebut saya bawa bahkan setelah lulus pun saya berupaya menerapkannya dengan mendirikan komunitas yang bernama Larva-Go. Sebuah komunitas sosial yang bergerak dalam meminimalisir sampah khususnya sampah organik melalui bantuan makhluk hidup yang familiar disebut Maggot BSF. Sepanjang kami berkiprah dalam berkontribusi memperbaiki lingkungan, salah satu dampak yang terukur yaitu besaran sampah organik yang didaur ulang mencapai 250kg setiap bulan. Dampak positifnya, penumpukan sampah organik yang menimbulkan penyakit setidaknya bisa sedikit berkurang dari adanya aksi ini. Tidak hanya itu, dari aspek ekonomi, Maggot BSF yang mendaur ulang sampah dapat dijual dan dimanfaatkan untuk pakan ternak. Inilah yang menjadi core setiap gagasan saya dalam berkarya bahwa seyogianya harus berkelanjutan, memiliki nilai tambah dan tentunya berorientasi pada kemaslahatan masyarakat.
Lebih spesifik lagi, dalam menghasilkan karya sesuai disiplin ilmu saya di bidang akuntansi tercermin ketika saya menunaikan tugas akhir atau skripsi yang mengangkat tentang “Akuntansi Masjid Berdasarkan PSAK 45 dan Berbasis Komputer.” Hal ini berkaitan erat dengan paradigma yang senantiasa saya bangun bahwa apapun bentuk karya itu pastikan dapat memberi manfaat untuk masyarakat. Ide skripsi ini berangkat dari keresahan saya terkait stigma terhadap masjid yang dipandang hanya sekadar tempat ritual ibadah saja. Padahal lebih jauh dari itu, masjid sebagai institusi dapat menjadi pusat aktivitas yang mencakup semua aspek salah satunya penerapan praktik akuntansi. Masyarakat mayoritas muslim tercermin pada pembangunan masjid yang cukup masif dan tidak sedikit masjid yang mengelola dana umat yang jumlahnya besar. Tentunya dengan menawarkan sebuah form yang memudahkan pengurus masjid dalam mengelola keuangan terlebih melalui bantuan digitalisasi diharapkan dapat menciptakan transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat. Output dari upaya ini akan meningkatkan kepercayaan terhadap masjid dan terutama memudahkan penyaluran dana khususnya dari pemerintah yang dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat.
Tugas akhir saya menghasilkan beberapa luaran seperti sebuah aplikasi akuntansi masjid yang memuat siklus lengkap baik dari input transaksi hingga laporan keuangan masjid. Selain itu, saya juga menawarkan konsep sistem transparansi dan akuntabilitas dari aspek publikasi laporan keuangan melalui laman online dan aspek database keuangan masjid. Luaran lainnya berupa terbitan artikel jurnal dan satu buah buku ber-ISBN yang saya terbitkan. Alhamdulillah publikasi tersebut telah disitasi oleh peneliti lain dan buku saya bisa dibaca oleh rekan-rekan mahasiswa hingga dosen. Skripsi saya juga dirujuk dan dikembangkan dengan konteks yang berbeda, seperti Akuntansi untuk Pura dan sebagainya.
Berangkat dari pengalaman-pengalaman tersebut di atas bahwa sebuah karya bukan tentang besar kecilnya, tetapi tentang sebesar apa kemauan untuk memulai dan konsisten melakukannya. Memang dampaknya belum dapat dirasakan saat ini, tetapi dengan kontinuitas upaya yang dilakukan, saya yakin akan membawa manfaat untuk orang banyak. Saya tidak berpuas diri dan tidak berhenti belajar agar dapat memaksimalkan karya dan kontribusi nyata dengan hal baru dan inovatif. Maka dari itu, karya yang akan dihasilkan setelah menempuh studi S2 sangat relevan dengan apa yang telah saya lakukan sebelumnya, sesederhana aktif dalam pendampingan pelaku usaha dan memasifkan gerakan literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat. Hal tersebut merupakan representasi amanah berupa ilmu pengetahuan yang telah Tuhan anugerahkan kepada saya.
Dalam rangka menciptakan karya yang bermanfaat untuk kemajuan Indonesia, perlu menyiapkan beberapa strategi dan langkah-langkah konkret sebagai berikut.
Pertama, memaksimalkan masa studi S2 saya sebaik-baiknya. Agar studi lebih terarah sesuai minat, saya akan memilih mata kuliah yang tepat dalam rangka mendukung visi saya ke depannya, seperti Analisis Keuangan dan Pasar Modal, Teori Akuntansi, Metodologi Penelitian serta Konsentrasi Kajian Riset Akuntansi Keuangan lebih spesifik pada bidang Sistem Informasi Akuntansi. Berdasarkan pertimbangan tersebut menjadi alasan saya melanjutkan studi di Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Malang adalah pilihan yang tepat. Selain itu, saya menargetkan diri saya untuk aktif dalam penelitian dan publikasi karya ilmiah di bidang akuntansi untuk mempertajam logika berpikir ilmiah yang dituangkan dalam tulisan ataupun karya ilmiah. Sebagaimana yang telah saya wujudkan sejak awal semester jenjang S2 dengan menerbitkan artikel ilmiah di jurnal bereputasi. Selanjutnya mengikuti international conference di bidang akuntansi untuk tetap update terhadap topik-topik riset akuntansi terkini. Publikasi ilmiah ini sebagai upaya dalam memasifkan kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Kedua, saya akan menggiatkan kolaborasi riset sesuai bidang lintas universitas sebagai bentuk eksplorasi dan ekspansi topik-topik riset ke depannya. Tidak berhenti di situ, saya akan mengajak orang lain dan berpartisipasi aktif di kegiatan-kegiatan sosial dalam rangka memasifkan gerakan literasi keuangan dan memediasi terciptanya inklusi keuangan bagi masyarakat. Peran ini dapat berbentuk pendampingan kepada masyarakat tentang pentingnya literasi keuangan. Di samping itu, pendampingan dan pelatihan juga akan sangat berguna bagi para pelaku UMKM dari aspek pengelolaan keuangan digital hingga pemasaran digital. Hal ini dilakukan tidak lain agar setidaknya dapat mendorong kenaikan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Ketiga, setelah menyelesaikan pendidikan magister, saya memutuskan untuk kembali mengabdikan diri ke kampung halaman dan berencana melamar menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi. Peran saya sebagai dosen harapannya menjadi value atas kredibilitas ilmu yang saya miliki yang kemudian dapat dipercaya oleh masyarakat. Saya akan mendorong penciptaan inovasi dan kreativitas bagi mahasiswa dengan melibatkan mereka dalam kelompok PKM, riset dan kelompok kompetisi untuk melatih kemampuan mereka sebagai sarana problem solver atas persoalan yang dihadapi di tengah masyarakat. Saya sebagai dosen tidak hanya berfokus pada transfer of knowledge, tetapi juga transfer of value and moral. Hal tersebut saya lakukan sebagai representasi dan perwujudan atas kepatuhan terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
Berbagai rencana yang telah saya susun, tentu tidak akan tercapai tanpa dukungan dari berbagai pihak. Adapun bentuk dukungan yang diperlukan sangat beragam, mulai dari kritik dan saran yang membangun, dukungan moral, pendampingan hingga finansial. Maka dari itu, saya mendaftar Beasiswa Unggulan dengan harapan bisa memperoleh dukungan finansial dan pembinaan dari pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi demi terwujudnya rencana kontribusi yang optimal. Jika saya diterima sebagai penerima Beasiswa Unggulan, saya berusaha memanfaatkan sebaik-baiknya bantuan yang telah diberikan baik dalam memudahkan penyelesaian studi maupun sebagai motivasi untuk terus mendedikasikan diri memberikan karya dan kontribusi terbaik untuk kemajuan Indonesia.
Komentar
Posting Komentar